Belajar Panahan di Keraton Jogja (Archery)
Paseduluran Jemparingan Langenastro
|
Saya tertarik dengan olah raga panahan motivasinya dari
hadits Nabi dan juga melihat film Lord of The Ring,
klan peri yang memiliki keahlian dan senjata utamanya panah membuat saya berdecak kagum ketika nonton filmnya aku sempat berfikir “harusnya yang jadi peran utama pemanah itu” protes saya dalam hati. Ketika semangat-semangatnya ingin memanah, saya langsung mencari-cari info panahan, diinternet dapat nomor whatsapp, kemudian langsung saya chat wa, sempat lama belum ada respen, beberapa bulan kemudian barulah pembukaan pendaftaran dibuatkan grup wa kemudian saya dimasukan dalam grup tersebut, sayangnya sampai sekarang saya belum bias ikut, karena terkendala biaya pendaftaran hehe.
klan peri yang memiliki keahlian dan senjata utamanya panah membuat saya berdecak kagum ketika nonton filmnya aku sempat berfikir “harusnya yang jadi peran utama pemanah itu” protes saya dalam hati. Ketika semangat-semangatnya ingin memanah, saya langsung mencari-cari info panahan, diinternet dapat nomor whatsapp, kemudian langsung saya chat wa, sempat lama belum ada respen, beberapa bulan kemudian barulah pembukaan pendaftaran dibuatkan grup wa kemudian saya dimasukan dalam grup tersebut, sayangnya sampai sekarang saya belum bias ikut, karena terkendala biaya pendaftaran hehe.
Duduk adalah Metode latihan Panah Tradisional |
Akhirnya setelah cari info sana-sini dan ngobrol dengan
teman salah satu remaja masjid An-Nashir doa saya terkabulkan, dapatlah panahan
gratisan dekat daerah keratin, mas Eko WDY namanya yang menunjukkan saya ke
pelatihan memanah gratis, karena panahan keraton maka metode memanahnya pun
berbeda dengan memanah biasa, memanah harus dengan cara duduk makanya disebut
dengan panahan tradisional. Mas Eko sudah pernah mengikuti panahan sejak 3 tahun lalu,
Cuma karena gak ada teman jadi berhenti memanah, padahal perlengkapan memanah
sudah beli dan siap dipakai untuk memanah, kini setelah bareng saya dan ada
teman dia langsung ikut memanah lagi bareng saya dan teman-teman yang lain,
jadwalnya rutin setiap hari senin sampai kamis jam 4 sore sudah di mulai, nama
temannya Langenastran nama komunitas panahannya ‘Jemparingan Langenastro’.
Jemparingan artinya yaitu panahan (dalam bahasa
jawa). Busur panahnya disebut gendiwo, nama-nama itu dikenalkan oleh mas
Eko ketika latihan memanah, anak panah yang dipakai menggunakan bambu, tapi
jangan sepele meskipun memakai bambu karena memang tradisional tapi sangat
berbahaya jika dalam teknis kita menyepelekannya, meskipun dari bambu panahnya
kalau nyasar kena kepala bisa tembus, bayangkan saja tali busur panah itu
katanya terbuat dari ekor kuda kemudian dibuat sedemikian rupa sehingga ketika
dipasang menjadi tali yang sangat kuat, , ketika dipakai akan melepaskan anak
panah yang cepat dan keras, tali panah itu disebut gendeng.
Kalau kita melihat orang memanah atau latihan memanah
kelihatannya gampang, ternyata ketika mencobanya tidak semudah yang kita
bayangkan, banyak syarat-syarat yang harus dilakukan dan kudu wajib patuh etika
memanah juga, memanahpun ada etikanya. Dalam etika seorang pemanah kita
haruskan menghargai senjata yang kita miliki, oleh karena itu tidak boleh
melangkahi busur panah, mas Eko pernah kedapatan tidak sengaja melangkahi busur
panah atau gendiwonya langsung dimarahin sama pelatihnya, keren banget kan
etika yang diterapkan sangat menghargai benda. Seperti Rasulullah juga sangat
menghargai benda setiap senjatanya termasuk busur panah diberi nama untuk
menghargainya, keren kan?
Panahan tradisional berbeda dengan modern, karena saya baru
pertama kali nyoba panahan dan kebetulan berjodohnya dengan panahan
tradisional, maka saya hanya bisa menjelaskan bahasl terkait panah tradisional menurut apa yang saya tahu,
panahan yang biasa / umum ketika membidik katanya lebih
ringan, tidak seberat gendiwo tradisional, aturannya memgangnyapun sepertinya berbeda.
Termasuk
tempat bidikannya berbeda pula, panahan biasa pakai yang ada titik tengahnya atau disebut dengan visir, sedangkan panahan
tradisional sasarannya menggunakan bandul
yang diikat tali dan ujungnya berwarna (warnah merah biasanya), sasaran
panah tradisional lebih sulit dan 2 kali lipat melatih lebih focus dibandingkan
panahan biasa, seenggaknya itu menurut pendapat saya aja sih, belum tahu ada
penelitiannya atau nggak, masih penilain subyektif. :D
Comments
Post a Comment