Belajar Panahan di Keraton Jogja (Archery)

Paseduluran Jemparingan Langenastro


Olahraga fungsinya untuk kebugaran tubuh, selain menyehatkan juga membuat pikiran kita jadi bugar. Ada pula olahraga yang melatih berpikir kita, dan ada juga yang melatih fokus, salah satu contohnya olahraga 'panahan', mulai saat ini olahraga panahan banyak digemari masyarakat, terutama muslim sesuai hadits Nabi shallallhu ‘alaihi wasallam terkait pentingnya olahraga memanah termasuk olah raga pentingnya berikutnya yaitu berkuda. Panahan populer juga di dunia kampus dan sekolah, beberapa kampus dan sekolah ada unit kegiatan khusus atau ekstrakulikuler panahan, tidak ketinggalan anak-anak SD, bagi anak kecil yang hiperaktif sangat cocok mengalihkan keaktifannya pada olah raga panahan.

Saya tertarik dengan olah raga panahan motivasinya dari hadits Nabi dan juga melihat film Lord of The Ring,
klan peri yang memiliki keahlian dan senjata utamanya panah membuat saya berdecak kagum ketika nonton filmnya aku sempat berfikir “harusnya yang jadi peran utama pemanah itu” protes saya dalam hati. Ketika semangat-semangatnya ingin memanah, saya langsung mencari-cari info panahan, diinternet dapat nomor whatsapp, kemudian langsung saya chat wa, sempat lama belum ada respen, beberapa bulan kemudian  barulah pembukaan pendaftaran dibuatkan grup wa  kemudian saya dimasukan dalam grup tersebut, sayangnya sampai sekarang saya belum bias ikut, karena terkendala biaya pendaftaran hehe.

Duduk adalah Metode latihan Panah Tradisional


Akhirnya setelah cari info sana-sini dan ngobrol dengan teman salah satu remaja masjid An-Nashir doa saya terkabulkan, dapatlah panahan gratisan dekat daerah keratin, mas Eko WDY namanya yang menunjukkan saya ke pelatihan memanah gratis, karena panahan keraton maka metode memanahnya pun berbeda dengan memanah biasa, memanah harus dengan cara duduk makanya disebut dengan panahan tradisional. Mas Eko sudah pernah mengikuti panahan sejak 3 tahun lalu, Cuma karena gak ada teman jadi berhenti memanah, padahal perlengkapan memanah sudah beli dan siap dipakai untuk memanah, kini setelah bareng saya dan ada teman dia langsung ikut memanah lagi bareng saya dan teman-teman yang lain, jadwalnya rutin setiap hari senin sampai kamis jam 4 sore sudah di mulai, nama temannya Langenastran nama komunitas panahannya ‘Jemparingan Langenastro’.

Jemparingan artinya yaitu panahan (dalam bahasa jawa). Busur panahnya disebut gendiwo, nama-nama itu dikenalkan oleh mas Eko ketika latihan memanah, anak panah yang dipakai menggunakan bambu, tapi jangan sepele meskipun memakai bambu karena memang tradisional tapi sangat berbahaya jika dalam teknis kita menyepelekannya, meskipun dari bambu panahnya kalau nyasar kena kepala bisa tembus, bayangkan saja tali busur panah itu katanya terbuat dari ekor kuda kemudian dibuat sedemikian rupa sehingga ketika dipasang menjadi tali yang sangat kuat, , ketika dipakai akan melepaskan anak panah yang cepat dan keras, tali panah itu disebut gendeng.

Duduk adalah Metode memanah tradisioal (Archery)

Kalau kita melihat orang memanah atau latihan memanah kelihatannya gampang, ternyata ketika mencobanya tidak semudah yang kita bayangkan, banyak syarat-syarat yang harus dilakukan dan kudu wajib patuh etika memanah juga, memanahpun ada etikanya. Dalam etika seorang pemanah kita haruskan menghargai senjata yang kita miliki, oleh karena itu tidak boleh melangkahi busur panah, mas Eko pernah kedapatan tidak sengaja melangkahi busur panah atau gendiwonya langsung dimarahin sama pelatihnya, keren banget kan etika yang diterapkan sangat menghargai benda. Seperti Rasulullah juga sangat menghargai benda setiap senjatanya termasuk busur panah diberi nama untuk menghargainya, keren kan?


Panahan tradisional berbeda dengan modern, karena saya baru pertama kali nyoba panahan dan kebetulan berjodohnya dengan panahan tradisional, maka saya hanya bisa menjelaskan bahasl terkait panah tradisional menurut apa yang saya tahu, panahan yang biasa / umum  ketika membidik katanya lebih ringan, tidak seberat gendiwo tradisional, aturannya memgangnyapun sepertinya berbeda. 
Termasuk tempat bidikannya  berbeda pula, panahan biasa pakai yang ada titik tengahnya atau disebut dengan visir, sedangkan panahan tradisional sasarannya menggunakan bandul  yang diikat tali dan ujungnya berwarna (warnah merah biasanya), sasaran panah tradisional lebih sulit dan 2 kali lipat melatih lebih focus dibandingkan panahan biasa, seenggaknya itu menurut pendapat saya aja sih, belum tahu ada penelitiannya atau nggak, masih penilain subyektif. :D

visir


bandul

Comments

Popular posts from this blog

Teknik Panahan Horsebow, ternyata ada yang dari Jawa

Poin Sukses Sebelum Lulus Kuliah

Menjadi Motivator di Youth Center (Momen PETA El-Rahma 2014)