Teknik Panahan Horsebow, ternyata ada yang dari Jawa

Karena jadwalnya berbarengan dengan mengajar TPA di Masjid An-Nashir, Latihan panahan/jemparingan yang saya ikuti di daerah keraton Yogyakarta sulit saya ikuti. Akhirnya saya mencari alternatif kelas panahan lain yang tidak bentrok dengan jadwal mengajar TPA, karena jadwal mengajar dari sore Senin sampai kamis, kelas panahan yang dicari diluar hari tersebut, yaitu antara jumat sampai Ahad.

Beberapa alternatif banyak, namun sepertinya masih jauh tempatnya, hingga tiba-tiba seperti biasa pesan whatsapp broadcast muncul penawaran kelas panah di Masjid An-Nur PLN Yogyakarta, meski harus bayar 10 rb tiap pertemuan tidak mengapa, toh biayanya buat perawatan juga, jika dibandingkan dengan yang di keraton memang lebih murah gratisan, cuman iuran kalau sudah mahir saja.

Belajar panahan sekarang insya Allah bisa lebih rutin lagi, karena waktunya tidak bentrok dengan yang lain, kecuali nanti ada kendala apa kedepan tidak tahun, Meski sudah belajar di keraton, di Masjid ang letaknya arah jalan Wonosari ini saya sama sekali belajar baru, karena berbeda dengan belajar sebelumnya, yang saya pelajari adalah panahan keraton yang belajarnya dengan cara duduk, besar busur menentukan besar kecilnya pemakai panah, sedangkan ditempat latihan yang baru tidak menuntut itu, latihannya berdiri dan geraknya lebih bebas, ukuran busur panah tidak harus sama tinggi dengan pemakai, kemudian bidikannya pun tekniknya berbeda, dalam ilmu panahan teknik yang baru saya pelajari ini namanya Horesbow.

Meski belajarnya cuma seminggu sekali, saya merasa cocok karena latihannya selalu mengaitkan dengan Islam, karena pengajarnya memang seorang ustadz.Pada pertemuan pertama masih teori yang dijelaskan oleh ustadznya dan lembaran terkait teknik panahan Horsebow, 

Teknik Horsebow
Lars Andersen - Pemenah tercepat -

Istilah Horsebow ini digunakan hanya untuk mensimplifikasi genre busur yang termasuk busur timur (Turki, Mongol, Korea, Tartar, Persia, Arab, Mughal, China, Jawa) Jawa juga termasuk lho, karena faktanya ada busur-busur timur yang tidak bisa digunakan di atas kuda.

Seiring maraknya kembali penggunaan Horsebow di Indonesia, maka tulisan ini dibuat untuk menambah pengetahuan besama saja, berikut beberapa petunjuk keamanan dan keselamatan yang wajid dipatuhi oleh setiap penggiat horsebow meliputi:

1. Wajib mendahulukan keselamatan dirinya dan orang lain
2. wajib menjunjung tinggi hukum dan aturan yang berlaku di wilayah Negara Indonesia tanpa terkecuali
3. Jangan menarik dan melepaskan busur tanpa anak panah
4. Jangan menembakkan anak panah ke udara
5. Jangan mendekatkan kepala ke busur ketika sedang ditarik
6. Jangan menembak makhluk hidup, tanaman, hewan dan terutama manusia
7. Jangan menembak pada jarak yang jauh sebelum menguasai jarak yang lebih dekat
8. Jangan menembakkan anak panah yang rusak
9. Jangan menembakdi dalam rumah
19. Jangan menembak jika belum yakin atas keamanan dan keselematan dirinya serta lingkungan sekitar.




Adapun adab dan akhlak orang yang belajar ilmu panahan yang ditulis Irvan Pani Abu Aqila (Ketua KPBI -Komuniat Panahan Berkuda Indonesia) berdasarkan kitab Al-Ghuyah Al-Murami: 

1. Mempersiapkan diri untuk belajar dan memposisikan diri sebagai pelajar
2. Rendah hati, mendengan dengan seksama, dan mematuhi apa-apa yang mendatangkan ridha Allah serta Rasulullah
3. Memperhatikan dan menguasai secara teliti dasar-dasar panahan dan pengetahuan penting lainnya yang disampaikan oleh guru memanah.
4. Menguasai secara menyeluruh dasar-dasar panahan dengan sempurna melalui pelatihan yang keras dan teratur
5. Bertekad kuat untuk mampu menarik busur dengan sempurna dan mencapai akurasi di jarak jauh
6. Bertekad kuat untuk menguasai cara menarik busur hingga anggota tubuhnya menjadi kuat memanah sehingga tiak akan menyalahi berbagai kaidah dasarnya
7. Menjadi bijaksana dengan berlatih secara sabar, tekun, dan gigih.
8. Berlatih secara keras, banya, dan teratur sebagai kewajiban seorang pelajar ilmu panahan
9. Tidak meniru-niru seorang ahli panahan tanpa memiliki pengetahuan dasar-dasar panahan karena dengan demikian ia secara tidak sadar telah menyalahi kaidah dasar tersebut
10. Tidak boleh berbangga diri, merendahkan, dan memancing-mancing jika ia mengungguli orang lain
11. Bersikap santun, perbanyak berdiam diri, serta berperilaku baik jika ia mengungguli orang lain
12. Tidak mencela diri sendiri, busur, anak panah, rekan, guru, atau siapapun atas segala kegagalan dalam memanah, melainkan ia harus mencari tahu kesalahan-kesalahannya dan berusaha memperbaikinya.
13. Memahami syariat Islam tentang perlombaan, bertaruh, dan memanah yang shahih sehingga ia dapat membedakan mana yang halal dan yang haram.
14. Memahami aturan dan regulasi berbagai perlombaan memanah yang umum diselenggarakan.
15. Kemauan untuk selalu menuntut ilmu dan belajar meskipun sudah berusia tua, karena ahli panahan berkata bahwa berapapun banyaknya pengetahuan tentang memanah yang dikuasai seseorang dan berapapun panjang usianya, ia tidak akan pernah menguasai seluruh ilmu panahan dengan sempurna.

Ada ungkapan menarik yang terdapat dalam kitab Al-Furusiya hal. 402, yang diterjemahkan oleh Abu Umar Abdillah:

....dan jika meleset dari sasaran, maka jangan gelisah, jangan gundah dan jangan berputus asa dari rahmat Allah Ta'ala. Meleset dalam permainan ini (panahan-pen.) lebih dicintaih Allah daripada tepat dalam permainan yang lain.
 Jangan mencela busurnya, panahnya, dirinya atau pembbimbingnya, karena ini merupakan bentuk kezhaliman  dan memancing permusuhan. Hendaknya tetap bertahan bersama panah meski maish sering meleset.
 Bisa jadi sebentar kemudian yang tadinya meleset menjadi tepat, hendaknya dipahami bahwa meleset itu adalah awal dari tepatnya sasaran, kesalahan adalah awal dari perbaikan..
Yang lebih menarik adalah, belajar memanah sangat diajurkan oleh Rasulullah shallallhu'alaihi wasallam: 

Comments

Popular posts from this blog

Poin Sukses Sebelum Lulus Kuliah

Menjadi Motivator di Youth Center (Momen PETA El-Rahma 2014)